Qais

9 purnama lintas, pantas tanpa pintas
Dakap kali pertama, kurnia dari Teratas
Jemari tadah ikhlas, syukur tiada batas
Anugerah ku terima, terunggul tiada bahas
Janji sungguh, terang lagi bersuluh
Pagi hingga ke malam, selinap masuk ke subuh
Aku serah seluruh, ku gadai tanpa disuruh
Korban empat kerat, biar hingga jatuh sungkur
Setiap minit, ku junjung tinggi langit
Kurawat tiap sulit, tanpa keluh tanpa lengit
Tiap kali kau perlu, usah gundah usah rumit
Abi datang berlari, biar cabut lutut tumit
Qais Zohra, khabar seindah rupa
Tiap pejaman mata, sekilas wajahmu jelma
Raut semirip bapa, tetingkah tiru ibunya
Dikau penyejuk mata, pelenyap segala lelah
Kali pertama melihatmu
Bahkan hingga kini kau terangi hidupku
Ku ingin selalu berikan terbaik
Membimbing dan mendidikmu
Engkau juwita, satu dalam berjuta
Tak jemu memandang, tak usang dimamah usia
Tangismu bagai nada, deringan pengubat jiwa
Tawa pengubat lara, menusuk ke dalam sukma
Andai kau rebah, Abi datang memapah
Biar seribu duga, membujur melintang patah
Cuba seribu daya, asal terubatnya duka
Demimu Abi rela, walau tergadainya nyawa
Sampai melutut, tinggal jari memaut
Abi cuba menurut, tanpa kesah tanpa rungut
Sengkang mata menyuap, tiap tumpah Abi pungut
Bila engkau dewasa, izinkan Abi melukut
Qais Zohra, dikau permata hati
Kau penyejuk mata, ku julang tiada peri
Kukota tiap kata, ku sumpah jejanji pasti
Hingga tiba detiknya, ku serah mu sebagai Wali
Kali pertama melihatmu
Bahkan hingga kini kau terangi hidupku
Ku ingin selalu berikan terbaik
Membimbing dan mendidikmu
Engkaulah bintang harapan
Juga penawar hidupku
Permata angkasa
Hidup ini tak terlalu mudah (Remember baby)
Hadapinya dengan senyum…
Kali pertama melihatmu (Kali pertama melihatmu)
Bahkan hingga kini kau terangi hidupku (Terangi hidupku)
Ku ingin selalu (Ku ingin selalu) berikan terbaik (berikan terbaik)
Membimbing dan mendidikmu